"kami pekerja, suka membaca"

Jumat, 29 November 2013

Misteri Supersemar

Pengarang : A Yusrianto
Penerbit ; Palapa
No ; SPPT.0332-DP-1113
SINOPSIS BUKU - Misteri Supersemar
Tonggak Orde Baru dimulai ketika Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) ditandatangani oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor. Supersemar berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto selaku Pangkopkamtib "mengambil segala tindakan yang dianggap perlu", karena memang situasi keamananbertambah kacau saat itu.

Dalam perjalanannya, "surat sakti"tersebut dijadikan legitimasi oleh Soeharto, sehingga memicu kontroversi tentang batas-batas kewenangannya. Seperti, Soeharto tidak melapor kepada presiden terkait situasi-situasi yang terjadi, membubarkan PKI, serta menangkap sejumlah menteri.

Apakah tindakan tersebut "melanggar" Supersemar? Benarkah Supersemar itu hanya "surat instruksi biasa", bukan "surat penyerahan kekuasaan" oleh Soekarno kepada Soeharto? Benarkah dengan Supersemar tersebut, Soeharto telah melakukan "kudeta merangkak" untuk merebut kekuasaan dari tangan Soekarno?

Sejak rezim Orde Baru tumbang tahun 1998, kontroversi Supersemar terus membeludak. Dan, yang paling menyita perhatian adalah soal keberadaan Supersemar itu sendiri. Supersemar yang asli, konon, masih tersimpan rapi. Di manakah itu? Mengapa disembunyikan? Dan, untuk kepentingan politis apa hal itu dilakukan?

Buku ini berusaha menguak "wajah misterius" Supersemar, dengan meruntut catatan-catatan kelam sejarahnya. Pertanyaan dasarnya ialah "Apakah Supersemar telah disalahgunakan dan di manakah ia berada kini?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar