"kami pekerja, suka membaca"

Rabu, 23 Maret 2011

Soe Hok-Gie Sekali Lagi: Buku Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya

Penulis: Rudi Badil, Luki Sutrisno Bektidan Nessy
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
No: SPPT.0109-DP-0409

Soe Hok-Gie … sekali lagi, diharapkan menjadi buku baru sekali lagi tentang Soe Hok-gie, berisikan kisah saksi hidup pendakian di zaman awal Orde Baru. Juga saksi-saksi teman dan konco dekat Hok-gie dalam soal “buku pesta dan cinta di kampus UI Rawamangun-Salemba”, tentu juga perihal alam bangsanya yang baru menapak di zaman pembangunan – sebelum menapak ke zaman reformasi. 

Buku baru tentang Soe Hok-gie ini, khususnya akan memuat komentar dan telaah penulis dan pengamat “cuaca” sosial budaya politik budaya Indonesia. Rupanya ada kemiripan yang tidak sama tapi nyaris serupa, antara situasi sekarang dan 40-an tahun lalu. 

Ini buku tentang perilaku dan pemikiran terhadap keadaan bangsa dan negara. Sebab dari kumpulan tulisan pilihan Hok-gie, rasanya masih cocok sebagai “bumbu bandingan”, perihal politik pemerintahan, di zamannya Hok-gie sebagai penulis muda di usia di tahun 1963-1969, sampai di zaman reformasi 2009n ini. 

Rekan seprofesi, mantan anak-anak gerakan Orde Baru pun, masih sempat menulis tentang Hok-gie. Bukan pengamat senior saja, malah beberapa pengamat dan pemerhati yang tidak sempat berkenalan dengan Soe, ikutan menyumbangkan buah pikirannya dalam buku kecil 400-an halaman yang akan terbit khusus, di hari peringatan meninggalnya Soe dan Idhan, 16 Desember 2009 nanti. 

Hok-Gie bukan hanya tajam menulis kritik terbuka, dia juga mampu menulis puisi alam sehalus kabut Mandalawangi. Juga pilihan puisi dan lirik-lirik lagu, menunjukkan selera kepedulian Hok-gie terhadap seni budaya manusia universal tanpa batasan. 

Kesetaraan, kepedulian dan kemajemukan merupakan garis besar dan haluan utama segala tulisan di media massa dengan nama: Soe Hok-gie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar